Selayaknya seorang teman
maya kau datang dengan hal-hal sudah yang basa dan basi. Mulai dari saling
berkomentar dalam status dunia maya, kemudian berlanjut dalam rentetan
percakapan omong kosong dan bualan tak bertujuan di Personal Message dan
saling memberi nomor handphone dengan alasan yang sangat klasik.
Komunikasi akhirnya berjalan
dengan sangat intens lewat sms-an dan telpon-an. Kau hanya satu diantara ribuan
teman maya yang aku punya. Hanya saja ada yang berbeda padamu, kau wanita dan
aku wanita. Padahal 90% hubungan dunia maya yang berlanjut dalam pesan singkat
yang panjang itu hampir selalu manusia yang berlainan jenis.
Dari awal percakapan kita
kau menunjukkan sesuatu yang membuat aku selalu ingat pada seorang teman yang
juga berawal dari situs maya yang sama. Selera musikmu. Aku tidak banyak tau
tentang musik yang kalian (kau dan temanku) suka. Dan ternyata kau pun juga
dekat dengan temanku itu. Kau bahkan banyak mengusik pertanyaan tentang
dia (dapat kulihat kau sangat tertarik padanya, terpampang nyata di statusmu
:D).
Hanya membutuhkan waktu beberapa
minggu saja kau sudah bercerita banyak tentang dirimu. Dari awal kau selalu
memaksaku menjadi kakakmu, usia kita hanya terpaut beberapa bulan saja dan
kurasa aku tidak terlalu dewasa untuk menjadi kakakmu. Kau tidak peduli dengan
itu dan tetap ngotot menjadikan aku kakakmu hahaha. Tidakkah lebih baik kau
mencari seseorang yang lebih dewasa dan tidak kekanakan sepertiku? Aku tidak
tau siapa kau, kau benar-benar manusia maya yang tidak memiliki hubungan apapun
dengan alam sekitarku. Tapi kenapa kau begitu mempercayai aku, padahal akupun
tidak terlalu banyak ambil pusing dengan kesukaanmu yang kau ceritakan padaku.
Apa kau sangat nyaman berhubungan dengan manusia maya yang lainnya? Padahal kau
bilang kau tidak bisa berinteraksi dengan manusia nyata disekitarmu. Padahal
interaksi yang kau lakukan denagnku sangat baik. Kau punya rasa percaya,
keyakinan. Yang sejujurnya tidak aku miliki.
Sebenarnya kau cukup
menakjubkan untukku, kisahmu. Apa kau tidak ingin meledak dengan perasaan
seperti yang sudah kau alami? Hanya dengan membaca pesanmu aku benar-benar
sadar ternyata aku hidup dalam kotak kecil. Sangat kecil. Aku pernah bilang
pada seseorang yang juga kau kenal tentang "Duniaku, Kotak Kecilku, Aku
ambil Bagianku" Dan ternyata duniaku benar-benar kecil. Aku hanya jadi
pembaca pesanmu. Yah aku tidak pernah berharap mengalami apa yang kau alami.
Aku rasa aku akan meledak dengan semua itu.
Kau tau? dulu saat aku masih
duduk disekolah dasar, aku sangat terobsesi dengan kotak persegi yang dapat
menampilkan gambar. Aku dapat duduk didepannya selama 4 jam tanpa beranjak
kemanapun. Hal itu membuat aku selalu menuliskan kata "Sutradara"
dalam baris cita-cita yang ketika aku menusliskan "biografiku" dalam
diary milik teman-teman dekatku dulu. Tapi keinginan itu seketika lenyap saat
aku beranjak dewasa, dan memilih menjalani hidup seperti air. hahaha (ga punya
cita-cita gitu pas SMA, gak jelas lah pokonya hehehe).
Kau tau? jika saja aku dapat
membuat film dan dengan seijin mu, aku ingin membuat film untukmu. (ngimpi ini
T__T) Kenyataannya aku hanya menjadi pembaca pesanmu dan sedikit mencoba
menuliskan tentangmu dalam garis-garis vertikal yang aku miliki. Kau, kau
manusia maya yang aku tidak tau bagaimana perwujudanmu. Terima kasih untuk
kepercayaan yang kau beri. Terima kasih telah menempatkan aku diantara langit,
bintang, dan makhluk tempatmu bercerita tentang setitik kisahmu. Berkat kau aku
sadar dimana tempatku. Aku berdoa kau selalu diberi kesehatan. Amin.
Latspj~
0 komentar:
Posting Komentar