Untuk beberapa hal aku akui memang akulah yang bersalah. Mungkin aku terlalu gengsi untuk meminta ma'af atas kesalahan yang aku perbuat. Aku terlalu sibuk berfikir bagaiman caranya agar aku dapat melarikan diri dan tak bertemu dengan kesalahan yang aku perbuat.
Aku rindukanmu, aku rindu saat aku tak terlalu bayak berfikir untuk melakukan banyak hal yang berguna untuk orang lain tanpa aku menyadarinya. Aku kangen saat aku tak sadar bahwa aku cukup bemanfaat. Aku rindu saat aku tak berfikir apa yang aku dapatkan. Dan ketika aku tak berfikir bahwa aku mungkin akan kehilangan sesuatu hal karena aku lebih memilih melakukan hal-hal yang tidak berguna. Aku rindu rasa kepuasan saat aku bekerja tanpa banyak khawatir. Aku rindu riuh canda tawa karena mentertawakan hal yang tidak lucu dan menyedihkan. Aku kehilangan semua itu karena aku kehilangan dirimu, Semangatku...
Sekarang aku merasa lelah untuk berlari dari kesalahan-kesalahanku. Aku ingin merasakan kebebasan lagi, seperti ketika tak ada rasa bersalah yang menghantui. Aku ingin semangatku kembali, semangat ketika tak harus berlari dari rasa bersalah. Semangat yang hadir tanpa aku sadari, semangat yang membuat aku terbuai dengan kepolosan, semangat yang dapat membuat orang-orang disekitarku menjadi lebih enerjik, semangat yang dapat membuat aku bersyukur atas semua yang terjadi. Aku merindukanmu semangatku. Dimana aku harus mencarimu? Apa yang harus aku lakukan agar kau mau kembali menjadi milikku lagi? Datanglah padaku,,, aku membutuhkanmu.
0 komentar:
Posting Komentar